Jum’at ini sungguh sangat
menggugah semangat untuk menjadi orang yang Sukses Bisa Mengusai Dunia. Betapa tidak,
sosok Doktor Syafi’i Antonio dengan karakter khasnya menyampaikan khotbah pada
shalat jum'at kali ini. Mungkin, sudah menjadi kebiasaan beliau disetiap acara
entah itu seminar atau ceramah keagamaan bahkan dikelas sekalipun, pasti semua
materinya mengarah pada penguatan keuangan. dalam artian kita harus mapan dulu
dalam Financial baru kita bisa berbuat terutama Jihad Fisabillah.
Kutipan beliau yang sampai diulang-ulang pada khotbah kali ini adalah:
Kuasai Keuangan maka engkau
kausai Ekonomi, ketika engkau bisa kuasai Ekonomi maka engkau bisa kuasai Dunia!
Terdengar simpel,
ringan seakan kita dapat dengan mudahnya menguasai dunia, padahal kalo melihat
realita dan fakta dilapangan untuk sebuah kesuksesan (sunnatullah) butuh
proses, proses butuh waktu, waktu? Tentunya lama. Mungkin bagi mereka yang
sudah sekian lama terjun didunia kerja hal ini adalah dongeng siang, hanya
untuk menghilangkan dahaga lelah dari hiruk pikuk duania kerja yang penuh dengan
ketidakjelasan, toh pada sejatinya merekalah yang dilapangan lebih faham
bagaimana sulitnya mencari sesuap nasi.
Namun bagi kita yang
masih mempunyai jiwa muda yang penuh dengan nuansa romantisme kesuksesan
didepan mata, menganggap itu adalah Pecut dan Vitamin untuk menggapai cita-cita
yang tinggi, meskipun dalam hati - belum tau kemana arah tujuan hidup kita - Namun
yang namanya jiwa muda pantang menyerah menghadapi tantangan! teringat pepatah - entah
siapa yang berkata - kalau kita sudah berada di tengah lautan pantang untuk kembali
meskipun ombak siap menghantam sebelum sukses menggapai impian. Itulah pemuda
dengan idealismenya.
Disela sela khotbahnya
beliau dengan gamblang menjelaskan jihad pada konsep kekinian, mungkin
beliau melihat banyak yang mengartikan konsep jihad hanya sebatas pada
satu sisi, penekanan jihad bil mal lah yang lebih diutamakan dengan menggunakan pendekatan tafsir al-Qu'an dan Hadist dalam pembahasan kali ini. Berikut kutipan beliau yang unik:
Untuk terjun pada Jihad
Fisabilillah haruslah mapan. Artinya, Kaya baru Jihad!
Benar sekali! melihat
kondisi konflik yang terus terjadi pada saudara kita di Suriah, Yaman, Palestina
Irak, Libiya. tentunya tidak banyak yang kita dapat perbuat untuk mereka selain
membantu dari ‘jalur yang kita mampu’. Berperang ya tidak mungkin. Doa? Tidak cukup
kawan. dari perspektif beliaulah ini kita harus memperbaiki keuangan kita agar
lebih baik lagi. Setidaknya ketika kita mempunyai kekuatan di sektor ekonomi
ketika terjadi konflik sesama umat Islam kita dapat menjadi orang yang pertama
untuk mereka. Teringat fakta yang terjadi pada suadara kita yang tidak sampai
hati melihat mereka pergi dari tanah kelahiran mereka menuju Jerman, Prancis,
Spanyol, Negara Skandinavia serta Negara yang lain untuk mencari sebuah
ketenangan meskipun mereka belum tahu bagaimana nasib mereka dimasa mendatang. Ironis
sekali! padahal mereka hidup disekitar Negara Negara kaya minyak yang dengan
gagahnya menyatakan islam turun di bumi kita. Lantas, dimana hati mereka
melihat saudara yang dihantam oleh rudal amerika dan rusia? Sempat muncul
pertanyan yang sangat dalam dari lubuk hati:
Sebenarnya yang mempunya nilai sosial tinggi
apakah kita yang mengaku Islam atau malah mereka yang tidak mempunyai tuhan?
(kasus pengungsian suriah)
Pada akhirnya, kita harus berani keluar dari zona nyaman kita
untuk meraih kesuksesan yang kita mimpikan, kalo kelak kita menjadi bagian yang
sukses di dunia ini jangan lupa karakter orang islam yang sukses: Rizki
yang halal, selalu Tawaddu’ dan yang paling penting adalah BERBAGI untuk
saudara kita.
Semoga Allah mengabulkan
semua mimpi kita Amiin!
No comments:
Post a Comment